November 18, 2011

Fenomena Kerancuan dalam Metodologi Memahami Agama

Oleh Dr. Nashir bin Abdul Karim al-'Aql

Beberapa fenomena kerancuan dalam metodologi memahami agama yang dimaksud adalah:

[1]. Mengambil ilmu tidak dari ahlinya. Maksudnya ialah sebagian orang mengambil ilmu dari setiap orang yang mengajak mereka belajar. Dan dari setiap orang yang mengibarkan bendera dakwah serta mengaku: "Aku adalah seorang juru dakwah". Akhirnya mereka jadikan juru dakwah itu sebagai imam panutan dalam masalah agama. Mereka-pun menimba ilmu darinya, padahal juru dakwah itu tidak paham Islam sama sekali. Oleh sebab itu, kita temui sekarang ini slogan-slogan mentereng yang dikibarkan panji-panjinya oleh sekumpulan umat manusia, terutama para pemuda. Kita dapati pemimpin dan ketuanya jahil tentang dasar-dasar agama. Lalu mereka berfatwa tanpa ilmu, akhirnya mereka sesat lagi menyesatkan.

Sebabnya ialah juru-juru dakwah tersebut melihat dirinya banyak diikuti orang yang mengambil ilmu agama darinya tanpa hati-hati dan mencari kejelasan serta tanpa metodologi yang benar. Mereka tidak melihat apakah pemimpinnya itu layak diambil ilmunya ataukah tidak!?

November 3, 2011

Macam-macam Puasa

Pertama: Puasa Wajib
Puasa wajib adalah puasa Ramadhan, puasa qadha’ dari puasa Ramadhan, puasa nadzar, puasa fidyah dan kaffarat.

Kedua: Puasa Sunnah
Puasa sunnah adalah puasa yang oleh nash-nash syar’i dianjurkan untuk dikerjakan, yaitu:
  1. Puasa enam hari pada bulan Syawwal.
  2. Puasa hari ‘Arafah bagi orang yang tidak sedang menunaikan ibdah haji.
  3. Puasa hari ‘Asyura’ (puasa pada tanggal 10 Muharram) dengan satu hari sebelum atau sesudahnya.
  4. Puasa hari-hari bidh (putih, yakni hari-hari di saat terjadi bulan purnama-ed), yaitu hari ke-13, 14 dan 15 pada setiap bulan Hijriyyah.
  5. Puasa hari Senin dan Kamis.
  6. Memperbanyak puasa pada bulan Sya’ban dan Muharram.
  7. Puasa Nabi Dawud (sehari puasa, sehari tidak puasa).
  8. Puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah.
  9. Puasa bagi orang yang belum mampu menikah.